Minggu, 12 Desember 2010

cerpen gagal? no problem!

 GAGAL? NO PROBLEM!




“ALYAA! Ayo kita kedepan lab ipa! MV SHINee ‘hello’ udah keluar tau!!” teriak seorang gadis kearahku. Seperti biasa, ia selalu ‘mencuri’ wi-fi sekolah untuk mendownload video artis-artis korea. “ntar dulu, syifa. Eh ika ikut yuk.. Biar seru” tawarku. “bagus ya! Aku gak di ajak. Ok, fine.” Kata ani sambil mengambil tasnya dan bergegas meninggalkan sekolah. Semua menyadari kepergian ani, namun aku dan syifa tak menyadari itu. “eh ani sini deh” panggilku. Tanganku seperti mengipas-ngipas sesuatu di belakangku. “ngapain coba nih anak tangannya goyang-goyang gitu” gumam ika keheranan . “lho? ani mana?” Tanya syifa pada ika. “udah pulang. Kalian berdua giliran korea-koreaan kagak lupa.” Ledek ika. Padahal sebenarnya dia maniak korea juga. “WOY JADI GAK??!!” teriak seseorang dari luar kelas. Aku dan teman-temankupun mengangguk setuju.

Sesampainya di depan lab, syifa langsung membuka laptopnya dan membuka internet. Pertama-tama dia mendownload video terlebih dahulu, tapi lama-lama dia malah membuka situs-situs tentang penampakan gitu. Ika yang lumayan phobia sama yang berbau ‘horror’ mulai keringet dingin. Sementara mereka sibuk teriak-teriak, aku malah sibuk dengan handphoneku.

“ya! Ngapain sih maen hp mulu??” Tanya syifa tanpa memberhentikan kegiatannya. “mau tau aja” ledekku. Entah karena kesal atau penasaran, ika merampas handphoneku dari tanganku. Dia melihat sebentar lalu mengarahkan handphoneku ke syifa. Mereka berdua malah senyum-senyum kayak kesambet setan. “heh, balikin handphoneku woy!” gumamku. Bukannya mengembalikannya, mereka berdua malah kabur. Karena aku malas lari, akupun memainkan laptop syifa dan berhenti ketika mereka berdua kembali.

“alya, sejak kapan kau pacaran sama cowok ini?” Tanya ika sembari menyodorkan handphoneku dan menunjukan sebuah foto. ‘siapa yang pacaran sama dia?’ batinku. “nggak kok” jawabku. Seakan mencoba menggodaku, mereka berdua malah membaca sms yang baru sampai. Pertama diam, tapi lama kelamaan mereka malah lompat-lompat gak jelas. “kalau gak pacaran kenapa dia nulis ‘profpicmu di fb neomu yeppeo’ disini hah?” ledek syifa. Bingung, kaget, shok. Tiga kata itu yang mewakili perasaanku sekarang. Akupun segera mengambil handphoneku dan membaca sms itu berulang-ulang kali. Kata-kata yang muncul dibenakku tentang orang ini, ‘gila ya nih orang. Suka sama orang lain kok bilangnya kesini. Paboya’. Tapi jujur, aku memang suka sama orang ini. Hamper semua teman dekatku tahu soal ini. Makanya mereka seneng banget kalo dia sms aku. Apalagi kalau smsnya seperti tadi.

Sebulan, dua bulan, dia tetap mengsmsku. Teman-temanku termasuk Erwin makin sering ngeledekin lah, ngecengin lah, segala macem dah. Aku juga masih fine-fine aja, tapi katanya si handoko pernah ngeliat dia sama cewek. Ada yang tau namanya siapa? Saya sendiri lupa hahahaha. Awalnya aku gak percaya, tapi seminggu kemudian, aku lihat dengan mata kepala, tangan, kaki, badanku sendiri dia lagi jalan sama cewek!. Sontak semua sahabatku mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. “sabar ye. Daripada lu frustasi mending liat ini deh” ujar jihan sambil menyodorkan sesuatu kearahku. Bingung. Tumben nih anak baik banget ngasih kado.

“kalau isinya kodok mati laptop lu gua banting lho!” ancamku. Jihan reflek langsung mengelak kalau kado itu isinya kodok mati. “tenang aja. Paling Cuma kecoak aja”. Dengan sigap tanganku langsung mengambil laptop jihan dan mengarahkannya ke dalam tong sampah. Tapi belum sampai jatuh. Cara ini cara terampuh dalam malakin data apapun gyahahahaha. Jihan langsung berlari kearahku dan mencoba mengambil laptopnya dari tanganku. “jee, jee. Dalam keadaan genting gini lu masih sempet-sempetnya ngipas ye” ledekku sambil mencoba menjauhkan tangan jihan. Tapi mau gimanapun jihan jauh lebih tinggi dariku.

“heh lu mau kadonya gak?” Tanya jihan yang sudah mendapatkan kembali laptopnya. Aku berpikir sebentar. “isinya apa dulu? Kalau isinya cek satu milyar gua terima dengan senang hati” ledekku yang langsung dibarengi oleh geplakan jihan. “nabung buat beli tiket konser aja susah gimana ngasih cek 1M? mikir dong!” gumam jihan. Karena malas menanggapi omongan jihan, aku langsung menyerobot kado, tapi mungkin lebih tepat kalau itu disebut paket. Tanpa basa-basi, aku langsung membuka paket tersebut dengan ‘ganas’. Waktu lihat isinya sempet gak percaya. Kucek-kucek mata sebentar. Tapi benda yang ada didepanku ini nyata, asli. Seketika akupun langsung berteriak karena barang tersebut adalah suatu barang yang didepannya jelas terlihat tulisan ‘SHINEE THE SECOND ALBUM LUCIFER’. Sekejap kelas 9.9 jadi bising gara-gara teriakanku ini. Daripada dikeroyok satu kelas, aku dan jihan pun melarikan diri dari lautan manusia yang siap menelan kami. Kami berduapun mengungsi kekelas 9.8. sahabatku yang lain sudah kembali kekelasnya masing-masing sebelum kami keluar dari sini. Samapi di kelas 9.8, aku langsung membuka album tersebut, berharap diriku mendapat photocard kim key bum shinee. Tapi tuhan berkehendak lain, saya malah dapet photocardnya jonghyun. Syifa yang super duper sangat ngefans sama jonghyunpun memohon-mohon agar aku memberikan photcard jonghyun itu kepadanya. “alya, lu kan anak baik. Buat gue ya ya ya…” pinta syifa. “ogah deh” tolakku. “yaelah, jodohan juga aku. Tau gak? Aku dapet photocardnya…..” jihan mengambil sesuatu dari kantong seragamnya. “TA DA, aku dapet photocardnya onew!!!!”. Sama seperti syifa, ika yang juga ngefans sama onewpun rebutan sama jihan.

Syifa dan dian mengajakku keluar, membiarkan dua makhluk tersebut berantem. “ya, nasibmu jadi gimana tuh?” Tanya syifa. Aku menghembuskan nafas, “molla” jawabku pelan.

Hening..
                                                                                              
“oh iya, molla artinya apaan?” Tanya dian. “gak tau” jawab syifa dan aku berbarengan. Dian mengerutkan kening, “gimana sih, kan kamu yang ngomong masa gak tau artinya?” protes dian. Aku bingung. “lah emang gak tau kok” gumam syifa. “kok aneh sih? Kan kalian sendiri yang ngomong gitu. Makanya pikun jangan dipelihara” kata dian sembali memukul pelan kepala kedua temannya tersebut. Syifa semakin bingung, “gini deh dian. Molla itu artinya gak tau. Paham?” Tanya syifa. “bilang ngapa dari tadi” protes dian.

“oh ya, sekarang gebetan lu siapa selain si ardian itu?” Tanya dian penasaran. Aku menghela nafas lagi, “emang segitu wajibnya ya kita punya pacar or gebetan? Kayaknya nggak deh.” Protesku. “yaudah daripada berdebat kayak monyet berebut pisang mending kita kekantin. Ok?” tawar syifa dan langsung di tanggapi dengan anggukan mereka berdua. “ok. Ayo!” kataku sembari mendorong mereka berdua ke kantin.

                                                                     THE END

                                                                         




0 comments:

Posting Komentar

Wahahahahaha

Wahahahahaha
yah abang el telat =,=

Sleepy L

Sleepy L

With glasses

With glasses